TANA PASER – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Tanah Grogot menyelenggarakan kegiatan wisuda santri Khatam Iqro dan Khotmil Quran Pesantren As-shiddiq pada Rabu (28/02). Bertempat di Masjid Nurul Iman.
Pesantren As-Shiddiq yang beranggotakan santri dari seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP) Muslim Rutan Tanah Grogot. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, setiap Lapas atau Rutan mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk memberikan hak dalam beribadah serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para warga binaannya.
Untuk itu Rutan Tanah Grogot berkomitmen memenuhi hak warga binaan tersebut dalam wadah kegiatan yang bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kab. Paser melalui Majelis Pesantren As-Shiddiq Rutan Tanah Grogot.
Pada kesempatan ini, Karutan Tanah Grogot Bayu Muhammad didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan Dimas Suryanata bersama Petugas Pembinaan Kerohanian dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) serta turut hadir Ustadz Bisrul Hafi dalam Pemberian Ijazah Wisudawan Santri kepada 15 WBP yang telah berhasil menyelesaikan Khatam Iqro dan Khotmil Quran dari salah satu Program Pembinaan Kepribadian, melalui Pesantren dalam kurun waktu 1 tahun 1 bulan terakhir ini. Yaitu sejak diresmikannya Pesantren As-Shiddiq pada tanggal 10 Januari 2023.
Dalam sambutannya, Kepala Rutan Tanah Grogot Bayu Muhammad menjelaskan bahwa program pembinaan kepribadian melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan ini sesuai dengan tujuan Sistem Pemasyarakatan.
“Kami berkomitmen mendorong kualitas Pembinaan Kepribadian melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan WBP, sebagai dasar pondasi memperbaiki diri selama menjalani masa pidana sesuai dengan tujuan pemasyarakatan yaitu mengajarkan WBP untuk menyadari kesalahannya, berjanji untuk tidak mengulangi tindakan melanggar hukum dan berkomitmen untuk turut serta dalam pembangunan nasional dengan Program Reintegrasi Sosial, “ tegas Bayu.
Seperti diketahui, Pesantren As Shiddiq merupakan salah satu Program pembinaan yang dicanangkan Kepala Rutan Tanah Grogot Bayu Muhammad dalam membentuk karakter Warga binaan yang berakhlakul Kharimah, dengan menggandeng Dinas dan lembaga terkait seperti Kemenag dan beberapa Pesantren, Pesantren As Shiddiq juga memaparkan standard Pendidikan yang sama seperti Pesantren pada umumnya, dengan harapan Warga binaan memiliki pondasi ilmu dan karakter ketika reintegrasi nantinya.